Monday, February 25, 2013

Kecemasan Menurut Alkitab

1) Kecemasan karena Kebutuhan

Sebagai manusia, tentu kita sering mencemaskan kebutuhan hidup ( hal-hal jasmani ), namun di Alkitab banyak tertulis kata-kata "Jangan Kuatir" ( Matius 6:25-34; Filipi 4:6-7; Amsal 25:26 ). Oleh karena itu, sebagai seorang yang telah percaya, sebaiknya kita jangan merasa khawatir atau cemas terhadap apapun sebab Ia akan melindungi dan senantiasa memelihara kita ( 1 Petrus 5:7; Mazmur 55:23 ). Peringatan agar kita tidak cemas ini dimaksudkan agar kita tidak menjadi ragu akan pemeliharaan Allah, selain itu juga agar kita tidak menjadikan kebutuhan hidup sehari-hari kita menjadi yang paling utama dalam hidup.


2) Sikap Realistis terhadap Kesukaran

 
Ternyata, kecemasan serupa ini tidak dilarang dalam Alkitab bahkan dalam banyak hal justru menunjukkan kematangan rohani dan tanggung jawab yang besar. Misalnya, Paulus kerap kali tidak dapat tidur karena menguatirkan keadaan gereja-gereja ( 2 Kor. 11:27-29 ); Timotius oleh Paulus disebut sebagai orang yang paling menguatirkan Jemaat Filipi ( Flp. 2:19-20 ). Dua ekstrim perasaan biasanya menghantui kita: (1) mengabaikan bahaya, dan (2) dikontrol kecemasan. Keduanya adalah sikap hati yang tidak dapat dibenarkan, sebab sikap pertama adalah sikap yang bodoh dan tidak bertanggung jawab padahal Yesus pun mengajarkan untuk "menghitung resiko" ( Luk.14:28-29 ) supaya dapat menyelesaikan sampai akhir ( 2 Tim. 4:7 ). Sementara itu, sikap kedua menunjukkan sikap yang tidak beriman, yakni tidak memberi tempat bagi Allah salam kesukaran yang dialami. Jadi, keseimbangan di antara kedua sikap hati-hati dan berserah adalah tuntutan kecemasan yang diijinkan Allah.

No comments:

Post a Comment