Monday, February 25, 2013

Apa yang Alkitab Katakan tentang Kecemasan?

"Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia." (Amsal 12:25)

"Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." (Mazmur 34:5)

"Janganlah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:6-7)

"Karena itu rendahkalah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiran kepada-Nya sebab Ia yang memelihara kamu." (I Petrus 5:6-7).

"Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepadaNya, penolongku dan Allahku!” (Mazmur 42:6)

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu." (Amsal 3:5-8)

"Demikianlah juga roh membantu kita dalam kelemahan kita: sebab kita tidak tahu, bagaimana seharusnya harus berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:26-28)

"Allahku akan memenuhi segala keperluanku menurut kekayaaan dan kemuliaanNyadalam Kristus Yesus." (Filipi 4:11)

Rasul Paulus menemukan kekuatannya dalam Tuhan, ia menyaksikannya sebagai berikut:
"Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara ; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari batu , tiga kali mengalami karam kapal. Sehari semalam aku terkatung-katung di tengah-tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahay penyamu, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahay dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan dengan tidak menyebut hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat. Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah ? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita. Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku,? Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahankulah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan di dalam kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah maka aku kuat." (II Korintus 11:23-30,12:9-10)

"Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah penolongku aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Ibrani 13:6)

"Berharaplah kepada Tuhan hai Israel dari sekarang sampai selama-lamanya" (Mazmur 131:1)

No comments:

Post a Comment